Wednesday, December 22, 2010

Diduga, Ada Rekayasa Tender Proyek DAK Miliaran Rupiah

Muara Bulian: Sejumlah rekanan pengadaan barang dan jasa mensinyalir adanya rekayasa dalam pelaksanaan tender pengadaan buku dan laboratorium bahasa dan laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan SLTP di Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Batanghari.

Proyek pengadaan buku yang menggunakan dana alokasi khusus (DAK) itu bakal merugikan negara miliaran rupiah.

Hal ini disampaikan Juanda, Direktur CV Reza Barokah, salah satu rekananm pengadaan barang dan jasa, Selasa (21/12).

Mereka menyatakan keputusan pemenang tender lima paket pengadaan buku oleh pihak panitia tender di Diknas Kabupaten Batanghari berbau tindakan penggerogotan uang Negara.

Menurut rekanan, semestinya sesuai dengan mekanisme sistem gugur yang dipergunakan, perusahaan yang layak dipertimbangkan untuk memenangi tender adalah penawar terendah, bukan rekanan penawar tinggi.

Kenyataannya, dari lima proyek yang ditenderkan, tidak satu pun penawar terendah yang keluar sebagai pemenang.

"Kami sangat heran dengan keputusan pemenang tender. Kami menawarkan buku dengan harga yang terendah, dan kualitas buku yang kami tawarkan sudah sesuai dengan Keputusan Presiden dan petunjuk teknis DAK, tapi yang dipilih menang malah rekanan yang menawarkan buku lebih mahal," ujar Juanda, yang merupakan penawar harga terendah.

Dari lima paket tender pengadaan buku yang berbau rekayasa tersebut, terdapat selisih sekitar Rp1,2 miliar antara harga yang ditawarkan rekanan pemenang dan rekanan penawar terendah.

Hal serupa juga terjadi dalam tender pengadaan lab bahasa dan alat peraga IPA. Pihak panitia juga memutuskan pemenangnya bukan penawar terendah yang menawar dengan harga Rp1,4 miiar dari pagu proyek senilai Rp 1,9 miliar. Dengan selisih penawaran sekitar Rp 250 juta, panitia memenangkan rekanan yang menawar seharga Rp 1,6 miliar.

"Kalah atau menang tidak masalah. Yang dipakai kan sistem gugur, penawar terendah berhak dipertimbangkan untuk menang. Anehnya, pihak panitia tidak pernah melakukan klarifikasi kepada kami. Kami sudah menyanggah, tetapi tidak ada jawaban," ujar Johan, dari CV Melayu Bangkit, rekanan penawar terendah dalam paket lelang pengadaan Lab Bahasa dan alat peraga IPA untuk SMP.

Ketua Pantia Tender Rusli maupun Kepala Dinas Pendidikan Batanghari Ahmad AR, meski beberapa kali dihubungi Media, belum bisa menjawab.

Namun, kepada wartawan di Batanghari, Ahmad menyatakan proses tender proyek yang menggunakan Dana Alokasi Khusus itu sudah sesuai aturan berlaku.

Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Batanghari Jasasila kepada Media Selasa siang menyebutkan, kisruh antara rekanan dan pihak panitia tender di Diknas Batangari sudah dilaporkan ke DPRD.

"Laporannya sudah masuk. Karena ini menyangkut penggunaan uang Negara, kami, Rabu (22/12) besok, akan memanggil dan meminta penjelasan kepada Kepala Dinas dan panitia tender di Diknas Batanghari. Jika ada yang tidak benar, tentu akan kami tindak lanjuti, karena ini menyangkut uang rakyat," kata Jasasila.

No comments:

Post a Comment