Wednesday, December 22, 2010

Proyek Jaringan Listrik Tak Sesuai

Dewan Minta Segera Ditinjau Ulang

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tebo meminta kontraktor pelaksana proyek agar meninjau ulang hasil pengerjaan pemasangan jaringan lisrik di dua tempat di Kabupaten Tebo.

Sebab, realisasi spesifikasi proyek tersebut dinilai tidak sesuai dengan dana yang dianggarkan dalam APBD 2010. Hal itu diketahui dari hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Komisi III DPRD Tebo, kemarin (20/12).

Diakui oleh A Nami, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tebo, kemarin (20/12), spesifikasi proyek pemasangan jaringan listrik di Jalan Garuda Unit VII Rimbo Bujang, yang pelaksanaannya dikerjakan oleh PT Kasabu Abe Libi tersebut, tidak sesuai dengan anggaran yang dikucurkan.

“Tutup kabel di atas trafo (andpuring) yang dikerjakan oleh PT Kasabu Abe Libi, tidak dipasang. Itu jelas sangat berbahaya, sebab jika air masuk ke dalam pipa besar, kemungkinan akan terjadi korsleting (hubungan arus pendek, Red) dan lampu akan mati,” terangnya.

Selain itu, katanya, kontraktor juga tidak memasang pipa ujung tiang. Bahkan pemasangan tiang trafo miring, dan kabel lar yang dipasang juga tidak sesuai, sehingga kabel lar melorot.

“Seharusnya, mereka memasang kabel lar ukuran 25, tapi yang kami temui di lapangan, mereka justru memasang kabel lar ukuran 50. Tentu saja ini sangat membahayakan, karena tidak sesuai dengan spek, sehingga kabel jadi melorot,” jelasnya.

Menurut Nami, proyek tersebut dianggarkan melalui dana APBD dangan rincian pengguna anggaran sebesar Rp 1.014.120.000, namun yang terkoreksi hanya sekitar Rp 848.499.000.

Sementara itu, proyek PLN yang dikerjakan oleh CV Putra Caniago di Desa Mangupeh Seberang, ditemukan kejanggalan lain, yakni pemasangan Kasten kurang tinggi, sehingga jika terjadi banjir kasten rawan terendam air.

“Seharusnya mereka memasang lebih tinggi satu meter dari yang terpasang saat ini,” katanya.

Kabel penyeberangan (TM) yang dipasang saat ini juga tidak sesuai, mereka juga harus menaikkan paling tidak delapan meter dari permukaan air. Selain itu rak trafo juga tidak dipasang oleh pihak CV Putra Caniago, beber Nami.

“Pengerjaan ini seperinya asal jadi, masak rak trafo juga tidak ada, bagaimana proyek ini bisa diterima,” keluhnya.

Menurutnya, dari hasil pengamatan di lapangan, proyek senilai Rp 772 juta lebih yang dikerjakan oleh CV Putra Caniago itu, hanya terkonstruksi Rp 481 juta lebih sedikit.

“Proyek ini harus ditinjau ulang. Maka itu, kami minta kepada kontraktor agar segera menuntaskan pekerjaan sesuai spesifikasi yang telah dianggarkan. Dan jika proyek ini tidak segera dituntaskan, kami minta kepada dinas terkait agar menunda pencairan,” pungkasnya.(*

No comments:

Post a Comment