
LABUHAN -  Bila masalah kesulitan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar tak kunjung  teratasi pihak Pertamina serta Pemko Medan hingga kalangan nelayan  berlarut-larut tak melaut.
Maka jangan salahkan masyarakat  nelayan diperkirakan ribuan nelayan se-Medan Utara akan turun ke jalan  pada awal bulan ini guna mendesak pihak Pemko Medan dan Pertamina segera  merealisasikan jatah minyak khusus solar bagi nelayan.
Demikian  dinyatakan Ismail selaku Ketua Assosiasi Nelayan Pukat Layang dan DPC  HNSI Kota Medan versi Azhar Ong dan Nazaruddin selaku ketua KUB Putra  Nelayan Bestari melalui DNAberita, Rabu (22/12/2010) di TPI Nelayan  Indah.
Dikatakan, pihak Pemko Medan harus segera merealisasikan  Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi di SPDN TPI Nelayan Indah guna  membantu kemudahan masyarakat nelayan memperoleh solar subsidi.
Sebab  hingga kini  masyarakat nelayan pesisir masih kelimpungan mencari  pasokan BBM subsidi bahkan ironisnya harus pakai SK Lurah beli solar di  SPBU.
Selama ini nelayan mencari pasokan minyak solar di sejumlah  SPBU namun kebutuhan solar untuk melaut dibatasi hanya bisa dibeli  sebanyak 1 derigen saja, sementara kebutuhan solar untuk melaut paling  sedikit membutuhkan 3 derigen.
Akibat masih sulitnya masyarakat  nelayan mencari pasokan BBM jenis solar bersubsidi, kalangan nelayan di  Nelayan Indah dan Belawan tergabung dalam HNSI Medan dan KUB Nelayan  Putra Deli Bestari mengharapkan pada pihak Pertamina untuk berdirinya  pangkalan khusus nelayan BBM solar atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar  Nelayan (SPDN) di Tempat Pendaratan Ikan di Kelurahan Nelayan Indah  Kecamatan Medan Labuhan.
Apalagi, pasokan minyak solar di pasaran  harganya sudah melambung mencapai Rp6000/liternya dari harga eceran  tertinggi minyak solar sebesar Rp4500/liternya.Kalangan nelayan Belawan  dan Labuhan hingga kini banyak yang tak melaut bahkan terpaksa gunakan  BBM oplosan dari kalangan pengecer gelap
No comments:
Post a Comment