Friday, December 24, 2010

Ratusan Warga Rokan Hulu Hadang Alat Berat PT SSL

PEKANBARU-: Sekitar 500 warga Kampung Tangun, Kecamatan Bangun Purba,
Kabupaten Rokan Hulu, Riau, menghadang alat berat pengelola hutan tanaman industri (HTI) PT Sumatra Silva Lestari (SSL), Kamis (23/12).

Aksi itu merupakan buntut konflik lahan antara warga dengan perusahaan tersebut yang
tidak kunjung selesai sejak 10 tahun lalu. Menurut tokoh masyarakat Kampung Tangun Saroha Lubis, warga melakukan aksi itu karena perusahaan tetap beroperasi di lahan yang sedang
disengketakan.

"Padahal, berdasarkan kesepakatan sebelumnya lahan yang sedang disengketan masih dalam
status quo," kata Saroha.

Ia mengungkapkan, sengketa lahan bermula ketika perusahaan menguasai lahan warga seluas 4.000 hektare (ha) di dalam konsesi SSL untuk dijadikan kebun akasia. Perselisihan itu sempat memanas pada 2009, setelah kedua pihak terlibat bentrok hingga jatuh tiga korban jiwa dari pihak warga.

Dalam proses penyelesaian konflik itu, warga hanya meminta perusahaan mengelurkan 1.010 ha dari lahan konsesi sebagai kompensasi. Pasalnya, lahan tersebut oleh warga sudah ditanami sawit dan padi. Namun, hingga kini Kementrian Kehutanan tidak kunjung mengeluarkan keputusan terkait permohonan warga itu.

Bupati Rokan Hulu sudah meminta kepada perusahaan untuk menghentikan segala aktivitas di lahan yang disengketakan untuk mencegah emosi warga. "Namun perusahaan tidak mentaati keputusan status quo tersebut," ujar Saroha.

Sementara itu, penghadangan yang terjadi Kamis ketika dua alat berat milik PT SSL menghancurkan ladang warga. Sarosa juga menyaksikan sekitar 15 personel Brigade Mobil Polda Riau dan petugas keamanan perusahaan mengawal proses penggusuran itu.

"Kondisi itu yang menyulut emosi warga. Bahkan ada warga yang sedang berangkat ke ladang mengejar petugas dengan parang," jelasnya.

Karena dihadang warga, perusahaan dan petugas keamanan yang mengawal alat berat memilih mundur karena kalah jumlah. Camat Bangun Purba dan personel TNI juga terlihat turun menenangkan warga agar aksi tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka

No comments:

Post a Comment