Wednesday, December 22, 2010

Gedung RS Terancam Terbengkalai

- Butuh Rp 3,1 Miliar Lebih agar Siap Ditempati

BANGKO - Pemkab Merangin sepertinya harus menganggarkan dana cukup besar pada APBD 2011 untuk melanjutkan proyek pengembangan pembangunan Rumah Sakit (RS) Adbunjani, Bangko. Jika tidak dianggarkan, maka proyek yang dikerjakan PT Sindang Muda Serasan (PT SMS) tersebut akan terbengkalai.

Berdasarkan hasil sidak Komisi III DPRD Merangin, Jumat (17/12) lalu, para wakil rakyat itu memastikan proyek yang menghabiskan dana Rp 3,4 miliar itu tidak akan siap huni, hingga masa pekerjaan proyek berakhir 27 Desember mendatang. Menurut mereka, anggaran proyek tersebut sudah dipangkas ketika pembahasan APBD 2010 lalu.

“Sebelumnya dana pembangunan rumah sakit (RS, Red) itu dianggarkan Rp 6 miliar lebih. Tapi, karena pemkab banyak kebutuhan yang lain, akhirnya DPRD sepakat memangkas anggaran proyek tersebut menjadi Rp 3,4 miliar,” ungkap Syamsul Anwar, anggota Komisi III DPRD Merangin saat sidak.

Akibat pemangkasan anggaran tersebut, kata dia, master proyek RS itu dirombak sesuai dengan jumlah dana tersedia. “Jadi memang belum akan siap huni meski proyek ini tuntas dikerjakan. Artinya tahun 2011 mendatang, pemkab harus menganggarkan lagi dana kelanjutan pembangunan RS itu, jika ingin siap huni. Berapa jumlahnya, bagian perencanaan yang akan lebih tepat berbicara hal itu,” kata Syamsul.

Anggota Komisi III lainnya, Isneidi menambahkan, jika ingin melanjutkan pembangunan tersebut pemkab harus memangkas anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang sudah terancang saat ini. “Jika tidak, maka gedung RS yang sudah dibangun itu akan terbengkalai,” katanya.

Sementara itu, Direktur PT SMS Jhon Kenedi, mengaku optimis bisa menyelesaikan proyek pengembangan pembangunan RS itu sesuai batas waktu pekerjaan 27 Desember mendatang. “Pekerjaan proyek ini terjadi kelebihan volume pekerjaan, sehingga tidak semua pembangunan sesuai dengan master gambar yang disepakati,” katanya.

Terpisah, Bagian Perencanaan RS Adbunjani Bangko dr Soni mengatakan, dari hasil perhitungan mereka, dibutuhkan dana Rp 3,1 miliar lebih agar pembangunan RS tersebut siap beroperasi. “Itu hasil hitungan kita. Jika tidak dianggarkan memang pembangunan ini terancam akan terbengkalai,” ujarnya

No comments:

Post a Comment