Thursday, December 30, 2010

Kota Menjadi Langanan Banjir Diguyur Hujan 4 Jam, Ratusan Rumah Terendam

BANJIR: Kawasan di Aurduri terkena banjir akibat guyuran hujan selama empat jam dari Minggu malam sampai Senin dini hari kemarin.

JAMBI - Hujan yang mengguyur kota Jambi Minggu dini hari sejak pukul 23.30 hingga Senin pukul 03.30 WIB, membuat ratusan rumah di Tanah Pilih Pesako Betuah ini terendam.

Bahkan, untuk kawasan tertentu, ketinggian banjir mencapai 1 meter. Pantauan koran beberapa kawasan dan ratusan rumah terendam. Bahkan, kelurahan Rawasari yang notebene tempat kediaman pribadi Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus sendiri juga sempat terendam.

Dari pantauan koran ini, kemarin di Perumahan Griya Aurduri Indah, Penyengat Rendah, Telanaipura misalnya. Di kawasan itu, banjir merendam ratusan rumah warga RT 19 dan RT 24.

“Ini baru dihitung daruratnya saja. Di Blok F yakni RT 19 yang terendam sedikitnya ada 60 KK,” ucap Segar Raharjo, ketua RT 19.

Ini katanya, belum lagi di RT lainnya di kawasan yang sama. Di tempat terpisah, Ketua RT 24, Drs Hambali, juga mengatakan puluhan rumah warganya juga terendam.

“Di RT 24 ada sekitar 70 KK yang rumahnya terendam banjir,” ungkapnya.

Hal ini berarti, sedikitnya ada sekitar 130 rumah warga yang berada di kawasan perumahan tersebut. Di tempat berbeda yang masih di kawasan perumahan Griya Aurduri Indah tersebut, Husin, salah seorang warga menyebutkan, banjir serupa sebelumnya juga sudah pernah terjadi.

“Tapi dulu tidak begitu parah. Dari banjir yang pernah terjadi di sini, ini yang paling parah,” ujarnya.

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal serupa, selayaknya tanggul tempat aliran air di sekitar kawasan perumahan tersebut ditinggikan.

“Untuk antisipasi, sebagusnya tanggul tempat aliran air ini ditinggikan sekitar 1 meteran lagi, jadi air tidak naik hingga ke badan jalan,” lanjutnya.

Hendra, salah seorang warga lainnya mengatakan, warga mengalami kerugian. Karena perabotan rumah warga sendiri juga ikut terendam.

“Barang-barang sudah banyak yang terendam, tapi sampai saat ini belum ada bantuan yang diberikan. Tinggi air ini mencapai sekitar 50 cm sampai diatas lutut,” katanya.

Tarmizi, Kesbang Linmas Kota Jambi, yang ditemui harian ini di lokasi banjir di Perumahan Aurduri tersebut mengatakan, banjir terjadi di kawasan tersebut merupakan akibat dari gorong-gorong tidak mampu lagi menampung debit air.

“Saat hearing kemarin, kita (Pemkot, red) sudah meminta agar pengembang membuat drainase yang lebih besar. Ini agar mampu menampung debit air jika hujan turun,” sebutnya.

Selain perumahan Griya Aurduri Indah, Perumahan lain juga mengalami kebanjiran yakni perumahan Namura yang berada di kawasan Simpang Rimbo. Menurut keterangan Ira, salah seorang warga perumahan Namura yang rumahnya juga ikut terendam, kerugian warga belum dapat ditaksir jumlahnya

“Ya pasti ada kerugian, alat-alat dan perabotan rumah sudah terendam, alat-alat elektronik juga,” ungkapnya.

Menurutnya, ketinggian air yang merendam pemukimannya tersebut mencapai 1 meter lebih dan sudah masuk ke rumah warga.

“Ada sekitar 150 rumah di perumahan Namura ini yang terendam akibat banjir ini,” lanjutnya.

Perumahan lainnya yang juga terdampak akibat hujan tersebut adalah Perumahan Kembar Lestari, yang berada di Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Kotabaru.

Menurut keterangan Bahtiar, salah seorang warga perumahan tersebut, banjir yang terjadi di kawasan tersebut merupakan air kiriman dari perumahan Bugenvil.

“Banjir kali ini juga merupakan banjir terbesar yang pernah terjadi di kawasan pemukiman kami ini,” ungkapnya Bahtiar.

Menurutnya, ketinggian air yang ada di kawasannya tersebut mencapai 40 cm. “Tapi airnya sudah masuk juga ke rumah warga,” sebutnya.

Barang-barang warga juga ikut terendam dalam kejadian tersebut. “Sofa (kursi, red), kasur, lemari es dan perabot lainnya terendam semua,” sebutnya.

Bahkan, karena banjir, warga yang rumahnya terendam mengungsi. “Ada yang mengungsi ke rumah kerabatnya, bahkan ada juga yang ngungsi ke hotel,” pungkas Bahtiar.

Sementara itu, belasan keluarga yang bermukim di Kelurahan Rawasari, Kecamatan Kota Baru Jambi juga ikut terkena banjir. Padahal, di kelurahan tersebut, tercatat, Gubernur Jambi (HBA) sebagai salah satu penghuninya.

HBA sendiri memiliki rumah pribadi di kelurahan Rawasari, tepatnya di RT 19. Sedangkan, RT yang terendam banjir adalah RT 20.

Menurut ketua RT 20, Alfian, Banjir di Kota Jambi bukan hal baru lagi. Hampir diseluruh wilayah kecamatan terdapat lokasi banjir. Masyarakatpun minta perhatian Pemprov agar dapat mengatasi masalah tersebut.

“Terutama di RT kami, sudah beberapa waktu terakhir, kita terus diresahkan oleh banjir yang sering datang tiba-tiba,” ungkap Al Fian. “Disini ada sekitar belasan rumah terendam, karena air sungai meluap,” terangnya.

Menurut pengakuan Al Fian sebagai ketua RT, sebelumnya, sungai ini tidak pernah banjir pasca di keruk atau didalamkan oleh Pemkot sekitar empat tahun lalu.

“Sekarang, sungai sudah dangkal kembali, dan setiap musim hujan, beberapa warga menjadi korbannya,” ungkap ketua RT yang dikenal dekat dengan wartawan ini.

Dijelaskan Al Fian, saat ini, belum ada tindakan dari pihak Pemkot ataupun dinas terkait atas laporan yang kami sampaikan. ‘’Warga sudah banyak mengeluh, mereka mencemaskan efek negatif yang bakal muncul akibat banjir ini,” tukasnya.

Iwan, salah satu warga setempat saat diminta komentarnya mengatakan, banjir yang sering terjadi akhir-akhir ini, karena di pangkal sungai saat ini sudah banyak dibangun perumahan. Sehingga air sulit dialiri.

“Sejak banyak perumahan yang dibangun di daerah sini, banjir selalu menggenangi daerah kami, ”sebutnya.

Fenomena banjir juga menimpa warga perumahan Arwana Indah. Kemarin setidaknya sekitar 70 rumah tergenang banjir hingga mencapai setengah pinggang orang dewasa.

“Banjir tersebut karena hujan deras yang menguyur kota Jambi ditambah lagi sungai bagan pete yang sudah dangkal,” ungkap Yanus sebagai Kepala Keamanan Perumahan Arwana.

Namun herannya, kawasan yang menjadi langganan banjir, justru kemarin menurut pengakuan lurahnya, tak ada rumah yang terendam. Kawasan tersebut, yakni kawasan Legok.

Lurah Legok, Junaidi Yusak mengatakan, kawasan Legok tidak terkena dampak yang begitu berarti dari hujan tersebut.

“Di tempat kami tidak terjadi banjir. Air memang naik, namun tidak merendam rumah warga yang ada di kawasan kami ini,” sebutnya ketika dikonfirmasi harian ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Jambi, Kaspul, ketika di konfirmasi harian ini berjanji akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya terendam banjir.

“Kami akan berikan bantuan, namun memang tidak banyak. Berupa Beras beberapa karung, mie dan yang lainnya,” ucapnya.

Namun, katanya, jumlah warga yang terkena banjir tersebut cukup banyak. Sementara persediaan bantuan tidak begitu banyak, jadi bantuan belum dapat dilakukan secara optimal.

“Bantuan ini diserahkan secara darurat kepada yang terkena banjir. Tapi memang tidak banyak karena terbatas. Yang pasti akan kita kasih bantuan,” ujarnya.

Bahkan, ia berjanji akan menyalurkan bantuan tersebut pada sore ini (kemarin 27/12). “Tapi bantuannya sedikit, paling-paling satu titik yang terkena banjir kami salurkan sekitar 5 karung beras, sarden, dan lainnya, ” akunya.

‘’Yang parah nanti akan kita Bantu, tapi memang bantuannya tidak per KK tapi keseluruhan karena memang persediaan yang dipunyai juga terbatas,” akunya.

No comments:

Post a Comment