Wednesday, August 8, 2012

Banyak Jalan Menuju Roma. Pepatah itu bisa menggambarkan banyaknya modus pencurian minyak mentah di Sumatera. Berikut ini beberapa modus yang terlacak di lapangan:

1. Melubangi pipa, kemudian memasang keran pada beberapa titik (tiga hingga empat titik). Minyak disalurkan dengan selang ke daerah yang dianggap aman, lalu dimasukkan ke mobil penampung.
2. Melubangi pipa, kemudian memasan keran, lokasinya di dekat gorong-gorong. Minyak kemudian dialirkan dengan selang melalui gorong-gorong menuju mobil penampung yang telah menunggu di seberang jalan.
3. Melubangi pipa, kemudian memasang keran pada bagian pipa yang berada di rumah hunian di ruas-ruas tertentu.
4. Melubangi pipa dan memasang keran, kemudian mengalirkan minyak dengan selang ke mobil penampung. Pasca-pencurian minyak, lubang di pipa dibiarkan terbuka, sehingga minyak mengalir ke lingkungan sekitar. Ini dilakukan sebagai tindakan sabotase dan seringkali di daerah aliran minyak sengaja disediakan sumber api agar terjadi kebakaran.
5. Melubangi pipa menggunakan bor horizontal dari titik pelubangan menyeberang jalan. Selang yang digunakan sejenis selang yang digunakan oleh "Telkom". Hal ini dimungkinkan ada kerja sama dengan kontraktor fasilitas Telkom dan sejenisnya. Kemudian pencuri menyalurkan minyak ke mobil yang diparkir di seberang jalur pipa.
6. Melubangi pipa di daerah perairan. Minyak yang mengalir dan berceceran dikumpulkan warga masyarakat. Selanjutnya minyak itu dijual kepada penampung yang berada di dekat lokasi.
7. Melubangi pipa, kemudian mengalirkan ke tempat penampung yang telah disiapkan atau sudah ada, seperti sumur gali dan kolam-kolam. Setelah itu, melibatkan masyarakat untuk mengambil minyak itu, kemudian menjualnya kepada penampung yang ada di lokasi. Untuk memuluskan operasi ini, oknum aparat selalu dilibatkan.

No comments:

Post a Comment