Sunday, August 5, 2012

 Lahan Persawahan Kekeringan

Sabtu, 04 Agustus 2012 15:10
PROYEK pembangunan sumur air baku dan pengerukan aliran parit yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra VI mengakibatkan permukaan air turun dan tidak bisa mengaliri lahan sawah. Ini mengakibatkan banyak sawah yang ada tidak bisa lagi ditanami padi. Akibatnya, lahan sawah tersebut kini telah beralih fungsi menjadi lahan sawit.
Terkait permasalahan ini, Kepala BWS Sumatera VI Bambang Hidayah mengatakan bahwa pekerjaan membangun atau merehabilitasi saluran sekunder, primer dan saluran kolektor termasuk mendirikan pintu air, merupakan suatu langkah yang berhasil menurunkan kadar virit di lahan-lahan gambut. Sehingga, lahan kembali menjadi normal dan bisa diolah menjadi lahan pertanian yang subur dan layak ditanami padi.
Namun lain halnya pernyataan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Ahmad Mausul. Menurutnya, hampir rata-rata tiap daerah di Tanjabtim yang dilakukan pengerukan aliran parit berdampak pada kekeringan lahan sawah. Hal ini, kata dia, dapat dilihat dari sebelum parit dikeruk permukaan air dengan muka parit yang mengaliri sawah ketika air pasang air masuk ke lahan sawah.
“Setelah dilakukan pengerukan parit yang menggunakan eskalator, menjadikan permukaan air menjadi turun karena pengerukan parit yang sangat dalam mengakibatkan banyak sawah yang mengalami kekeringan,” jelasnya.
Mengenai tindak lanjut proyek pengerjaan, kata dia, saat ini pihaknya telah melakukan rapat koordinasi (rakor) yang dihadiri Tim Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian RI. 
Sementara hasil dari pertemuan tersebut, kata Nausul, Bupati Tanjabtim Zumi Zola telah mengimbau kepada pihak BWS melakukan koordinasi dalam  melaksanakan programnya. “Ya, hanya saja pihak BWS Sumatera VI tidak hadir, padahal kita sudah mengundang untuk hadir dalam rapat,” katanya.
Dalam hal ini, lanjut Mausul, pihaknya juga sudah memberikan surat imbauan tertanggal 27 juni 2012 lalu kepada pihak BWS Sumatra VI, tentang upaya perbaikan terhadap beberapa permasalahan yang perlu ditinjaklanjuti.
“Permasalahan mengenai normalisasi atau pemeliharaan saluran parit yang dilakukan oleh pihak PU dan Balai yang tidak terintegrasi dengan pengolahan lahan dapat mengancam produktivitas lahan tanaman pangan,” cetusnya.

No comments:

Post a Comment