Sunday, December 12, 2010

Prilaku 4 Polisi Koboi Rusak Citra Wisata Karo


Jumat, 10 Desember 2010
Prilaku 4 Polisi Koboi Rusak Citra Wisata Karo

Jumat, 10 Desember 2010
Upaya pemerintah meningkatkan citra pariwisata Kab. Karo secara berkelanjutan malah tercoreng dengan sikap arogansi 4 oknum petugas Polsekta Berastagi yang bergaya koboi merazia pengguna jalan yang melintas di inti kota tanpa kesalahan apapun. Kejadian yang memunculkan rasa tak nyaman bagi pengunjung ini terjadi, Kamis (9/12) sekira pukul 15.30 WIB, di Jl. Perwira, Gerbang depan Jl. Abdi Kejora atau kira kira 20 meter dari Tugu Perjuangan Berastagi. Sore itu, Syaiful yang baru selesai makan siang dari salah satu restoran di sana berencana mengelilingi kota sekaligus menikmati sejuknya udara Berastagi.

Namun, saat melintas di lokasi, mobil yang kendarainya tiba-tiba dihadang sebuah mobil Kijang Kapsul hitam BK 1259 SG. Singkat cerita, tanpa basa-basi seorang polisi mendatangi mobilnya. Dengan gaya patentengan, petugas itu meminta Syaiful menyerahkan kartu tanda penduduk (KTP). Sadar tak punya kesalahan, Syaiful pun balik bertanya alasan polisi menyetop mobilnya. Namun pertanyaan itu tak digubris, dengan dasar memiliki informasi, si petugas berinisial BD yang sebelumnya meminta KTP itu malah mengajak Syaiful ikut ke mobil pribadi yang didalamnya telah menunggu tiga polisi lain berinisial HZ, TM,PN. Karena tahu prosedur hukum, permintaan itu tak diindahkan Syaiful. Sikap keukeuh Syaiful yang belakangan diketahui sebagai Bos Media Ternama di Sumut dan Aceh itu membuat nyali 4 petugas itu ciut. Seketika itu juga keempat polisi itu pun minta maaf dan mengembalikan KTP Syaiful. Gaya polisi tanpa etika yang menyerupai kawanan bandit dalam melakukan penyetopan di kawasan wisata Karo ini pun memantik sikap tak terima Syaiful.

Karena menurutnya langkah petugas yang menjalankan operasi tanpa dilengkapi informasi yang akurat pada pengendara itu merupakan citra buruk aparat yang harusnya sudah mulai ditinggalkan. “Persoalan ini tak selesai di sini, karena ini menyangkut pencitraan dunia pariwisata Karo. Bagaimana mungkin wisatawan dapat merasa nyaman jika polisi di daerah ini masih berlaku sok arogan dan cuma berbekal informasi sesat seperti itu,” ujar Syaiful. Menyahuti masalah ini, Kapolsekta Berastagi Kompol Sufiyatno yang dikonfirmasi sejumlah wartawan di ruang kerjanya mengaku belum bisa menentukan sikap atas prilaku anggotanya itu. Orang nomor satu di Polsek Berastagi itu berdalih masih menunggu catatan ringkas yang dibuat ke-4 anggotanya yang masing-masing bertugas di Unit Intelegent dan Sabhara itu.

Namun bila nantinya diketahui ada kesalahan etika maupun prosedur yang dilakukan dalam berdinas, selaku Kapolsekta sudah barang tentu dia akan melakukan tindakan yang disesuaikan dengan kebutuhan atas kesalahan yang dibuat. Kejadian penyetopan yang dialamatkan ke salah satu Bos Media Ternama di Sumut dan Aceh ini sendiri merupakan tamparan telak bagi dunia wisata Karo.

Karena di tengah menurunnya minat kunjungan wisata ke hampir semua objek, prilaku tak beretika polisi itu semakin menambah masalah bagi satu sumber devisa di Karo ini.

Peristiwa itu pun kembali mengingatkan pada slogan lama adanya pasukan “teropong bintang” yang disematkan kepada beberapa oknum polisi daerah ini. Karena telah banyak menggangu kenyamanan wisatawan menikmati sejuknya Karo.

No comments:

Post a Comment