Monday, January 4, 2010

Suami-Istri Tewas Dicincang

Suami-Istri Tewas Dicincang
Ditulis oleh lis
Kamis, 31 Desember 2009

Kepala Hancur, Tangan Putus, Sekujur Tubuh Dipenuhi Luka

MUARABULIAN – Pembunuhan sadis terjadi di Batanghari, Rabu (29/12). Korbannya adalah pasangan suami-istri (pasutri), Saluyo (40) dan Suwarti. Pasutri nahas yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pemotong karet itu dibantai di tengah kebun karet di Desa Ladang Pris, Kecamatan Bajubang, pukul 22.00 WIB. Keduanya tewas dalam kondisi mengenaskan. Jasad pasutri itu ditemukan warga tak jauh dari pondok yang mereka huni.

Namun belum diketahui motif pembantaian yang menyebabkan kematian pasutri tersebut tak wajar.

Hingga berita ditulis, kedua jasad pasutri tersebut masih terbujur di ruang mayat RSUD Hamba Muarabulian. Sekujur tubuh dipenuhi luka-luka parah. Yang pria, kepalanya nyaris hancur, terkena sabetan senjata tajam. Tangan kanannya juga nyaris terputus. Hanya menyisakan sebagian kulit pembalut tulang pergelangan tangan sehingga potongan sebatas pergelangan itu tidak terlepas.

Selain itu, tangan kiri, punggung, dan sekujur kaki korban juga mengalami keadaan serupa. Bekas bacokan dengan menggunakan senjata tajam tersebut menyisakan luka parah di sekujur tubuh korban.

Kondisi yang wanita tak kalah mengenaskan. Mulai dari kepala hingga sekujur tubuhnya juga dipenuhi luka-luka menganga yang menyebabkan korban tak sanggup bertahan melawan maut.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kejadian tersebut terjadi Rabu malam pukul 22.00 WIB. Keterangan yang didapat, kejadian itu hanya diketahui tiga anak korban yang usianya masih belia.

Warga baru mengetahui pasutri itu sudah tewas pada Kamis (30/12) pukul 08.00 WIB setelah diberitahu anak korban. Mengetahui adanya pembunuhan tersebut, warga lalu melaporkan ke polisi. Mayat korban sorenya baru dievakuasi petugas kepolisian ke RSUD HAMBA Muarabulian.

Salah seorang warga yang kemarin ikut mengantar mayat korban ke rumah sakit mengaku selama ini mereka tidak saling mengenal dengan korban, sebab korban tidak tinggal di permukiman warga. Mereka menempati sebuah pondok di tengah hutan karet. Jarak antara satu rumah dan rumah lainnya juga cukup jauh.

“Sayo dak tau siapo namonyo. Taunyo tadi pagi dari anaknyo,” ungkap warga tersebut.

Sepengakuannya, korban pertama kali ditemukan terbaring di pinggir jalan di kawasan tersebut. Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa. “Jadi kenalnya di alam be tadi pagi. Sudah tu langsung kami lapor ke polis,” katanya.

Kapolres Batanghari AKBP Franky Haryanto SH melalui Kasat reskrim polres Batanghari AKP Agung Wahyu nugroho SIK membenarkan pembunuhan pasutri tersebut. Namun hingga kemarin pihaknya belum bisa memastikan apa motif di balik terbunuhnya pasutri tersebut.

“Motifnya belum jelas dan saat ini sekarang kita selidiki,” ungkapnya.

Menurut dia, istri korban bersama anak-anaknya baru berada di tengah kebun karet sejak empat hari lalu, sebab selama ini istri korban tidak tinggal di sana, melainkan di Tangkit. “Istrinya ke sana sejak empat hari lalu, karena anaknya sedang liburan,” katanya.

Masih kata Agung, dugaan sementara pelaku pembunuhan sadis tersebut satu orang. “Dugaan sementara masih single fighter. Dan menurut kesaksian anaknya, malam itu dia hanya melihat ada orang berkelahi,” ungkapnya.(lis)

No comments:

Post a Comment