Wednesday, December 8, 2010

Meniru Keberanian Prabu Kerta Negara

Meniru Keberanian Prabu Kerta Negara

Prabu Kerta Negara adalah Raja Singasari yang terakhir. Dia amat terkenal, karena cita-citanya yang besar, yakni mempersatukan nusantara. Dia mengirim bala tentaranya ke seluruh Nusantara, menaklukan Sunda, Bali, Bahulapura (Kalimantan), dan Swarna Bumi (tanah Melayu). Tujuan Prabu Kerta Negara mempersatukan Nusantara adalah selain ingin membesarkan nama Singasari juga untuk membendung pengaruh Tiongkok yang saat itu tenggah gencar meluaskan daerah jajahannya ke Selatan. Pada masa itu Tiongkok diperintah oleh Kaisar Kubilai Khan dari Dinasti Yuan. Kubilai Khan sangat ingin menguasai Nusantara, khususnya Jawa. Beberapa kali Kubilai Khan mengirimkan utusannya ke Jawa untuk meminta penaklukan Raja Jawa, tapi maksudnya itu tak pernah berhasil. Pada tahun 1289 Kubilai Khan kembali mengirimkan utusannya ke Jawa yang dipimpin oleh Menci. Menci Menyampaikan sepucuk surat kepada Prabu Kerta Negara. Dalam surat itu Kubilai Khan meminta Singasari untuk mengakui kekuasaan Tiongkok. Namun alih-alih memberi balasan Prabu Kerta Negara malah memotong telinga Menci, sehingga Kubilai Khan marah dan mengirimkan bala tentaranya menyerang Singasari. Sayang, ketika Prabu Kerta Negara sedang giat-giatnya mempersatukan Nusantara, dia malah dikhianati oleh sanak kadangnya sendiri, yaitu Jaya Katwang, Raja Gelang-gelang. Pada tahun 1292 Jaya Katwang memberontak terhadap Singasari , sehingga Singasari pun runtuh dan Prabu Kerta Negara gugur. Hal yang patut ditiru dari Prabu Kerta Negara adalah keberaniannya. Prabu Kerta Negara tidak mau tunduk kepada Tiongkok yang saat itu sedang menjadi Negara adidaya di dunia. Dia lebih memilih perang daripada tunduk di telapak kaki Sang Maharaja Kubilai Khan. Keberanian Prabu Kerta Negara ini patut ditiru oleh para pemimpin kita sekarang. Saat ini nampaknya para pemimpin kita tidak punya keberanian untuk melawan kekuatan asing yang ingin menguasai negeri ini. Mereka malah mengemis-ngemis bantuan yang pada akhirnya malah menjadi hutang besar dan harus dibayar selama satu generasi. Mereka enak saja membiarkan kekayaan negeri kita dikangkangi oleh pihak asing dengan kedok kerja sama dan investasi; sementara rakyat kita sendiri hidup dalam kemiskinan.
Para pemimpin kita juga seringkali merendahkan diri dihadapan pemimpin Negara lain, terutama pemimpin Negara superpower yang sudah nyata kejahatannya. Padahal di negaranya sendiri orang itu sudah dibenci oleh rakyatnya. Dalam sejarah republik ini mungkin Hanya Soekarno yang berani bersikap tegas menentang penjajahan dengan segala bentuknya. Sebagaimana kita tahu Soekarno sangat anti penjajahan . Karena keberaniannyalah akhirnya Bangsa Indonesia bisa merdeka. Keberanian Soekarno dikagumi oleh para pemimpin di seluruh dunia, khususnya para pemimpin dunia ketiga. Banyak para pemimpin dunia ketiga saat itu yang terinspirasi oleh Soekarno, sehingga pada akhirnya banyak Negara memperoleh kemerdekaannya. Soekarno juga tidak mau berhutang pada luar Negeri. Dia mengajarkan kita untuk berdikari. Oleh karena itu selama pemerintahan soekarno Indonesia tidak punya hutang pada luar negeri. Prabu Kerta Negara sudah mengajarkan pada kita agar jangan mau tunduk pada bangsa asing yang ingin menguasai negeri ini dengan cara apa pun. Semoga akan segera muncul lagi pemimpin yang berani seperti Prabu Kerta Negara, sehingga negeri ini menjadi negeri yang maju, terhormat, dan bermartabat di mata dunia.
Soekarno kapan engkau kembali....Negara ini membutuhkan kamu....

No comments:

Post a Comment