Monday, January 4, 2010

27 Sekolah Kebanjiran, 3.000 Pelajar Terancam Diliburkan

Ahad, 3 Januari 2010

Banjir menjadi ancaman serius kelancaran kegiatan belajar di Pelalawan. Terdapat 27 sekolah kini terendam. Kondisi tersebut menyebabkan 3.000-an anak didik diperpanjang masa liburnya.

Riauterkini-PANGKALANKERINCI- Sedikitnya, 27 bangunan sekolah dikabupaten Pelalawan masih terendam air. Kondisi ini membuat murid yang masuk sekolah besok Senin (04/01/10) terancam libur. Pasalnya, bangunan sekolah mereka sampai saat ini masih kebanjiran. Rata-rata ketinggian air masing-masing sekolah setengah meter bahkan melebihi satu meter.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan Darwis Alkdam melalui sambungan telepon kemarin petang Ahad (03/01/10) kepada riauterkini menyebutkan sampai saat ini terdapat 27 sekolah terendam air. Sebagian besar dari sekolah itu 21 sekolah dasar tiga SMP, dua MTs dan satu unit SMA . Sekolah-sekolah tersebut berada di desa-desa bantaran sungai Kampar di empat kecamatan, yaitu Langgam, Pangkalankerinci, Pelalawan dan Teluk Meranti. Menurut data dinas pendidikan setempat, jumlah murid yang belajar di sekolah-sekolah tersebut sebanyak 2999 orang.

"Laporan yang kita terima ini baru dari desa-desa di sekitar sungai Kampar di empat kecamatan. Kita terus pantau sampai usai liburan hari Senin," terang Darwis.

Darwis menerangkan bahwa menurut data yang didapat sekolah yang terendam paling banyak berada di kecamatan Teluk Meranti. Di kecamatan ini sebanyak 12 sekolah dasar, satu SMP dan satu MTs sudah terendam antara 20 centimeter hingga satu meter.

Di kecamatan Pelalawan sembilan sekolah terdendam, terdiri enam SD, dua SMP dan satu SMA. "Sedangkan di kecamatan Pangkalankerinci terdapat dua sekolah dasar dan satu MTs yang terendam, dan terakhir di kecamatan Langgam, terdapat satu sekolah dasar yang terendam satu meter lebih, yakni SDN 004 di dusun Muara Sako," katanya.

Disinggung soal proses belajar-mengajar yang akan mulai berlangsung besok Senin (04/01/10) terkait dengan banjir ini, Darwis mengatakan rencananya pihaknya besok akan meninjau langsung sekolah-sekolah di Pangkalan Kerinci yang masih terendam banjir. Bila memang terendam, maka terpaksa untuk sementara kegiatan proses belajar-mengajar diliburkan sampai air surut."Tapi untuk kegiatan belajar-mengajar, kebijakan diberikan pada sekolah. Artinya, bila sekolah ingin proses belajar-mengajar dialihkan ke mesjid-mesjid, aula atau balai desa, maka itu akan lebih baik," tegasnya. ***(feb)

No comments:

Post a Comment