Tuesday, December 14, 2010

hutan mangrove,danau singkarak


Danau Singkarak ( Bukit Tinggi,2007)
Danau Singkarak merupakan Danau terluas ke-2 di Sumatera setelah Danau Toba. Danau yang terletak pada ketinggian 36,5 meter dari permukaan laut ini merupakan habitat dari spesies ikan hias yang hanya hidup di Danau ini saja. Masyarakat setempat menyebutkan " Ikan Bilih ". Yang menjadi keunikan dari ikan ini, ia tidak dapat dibudidayakan di luar habitatnya.
Danau ini ramai di kunjungi wisatawan dalam negri maupun wisatawan asing. Airnya yang tawar selalu menggugah hati pengunjung untuk sekedar merefleksikan diri berendam di tepian danau ini. Nilai ekonomis banyak di datangkan dari para wisatawan yang dating.
Penduduk sekitar banyak menjajakan hasil kerajinan tangan ataupun hasil cetakan pabrik untuk di tawarkan kepada para wisatawan yang dating.
’’Bahasan ini mendukung mata pelajaran siswa SMA kelas X (sebelas), pada pembahasan Dinamika Hidrosfer’’.



Sampah yang mencemari sungai (foto praktikum INTOFU.2008.Buah Batu)
Dari sumber yang di dapatkan Pencemaran air sungai yang ada di beberapa wilayah di Kecamatan Buah Batu kian hari semakin meningkat. Berdasarkan pengujian yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Pertambangan dan Energi (LHPE), hampir semua sungai yang mengalir mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan. kandungan zat kimia yang ada di dalam air telah melebihi ambang baku mutu. Hal ini bisa mengakibatkan ikan, dan tumbuhan air mati karena habitatnya tercemar. "Pencemaran yang terjadi di sungi-sungai memang sudah di atas ambang batas.
Dikatakan, rata-rata air sungai tersebut mengandung amoniak yang parameter pengujiannya menggunakan biochemical oxygen demand (BOD), dan chemical oxygen demand (COD). Meski secara langsung zat tersebut tidak berdampak kepada manusia, kondisi demikian dapat mematikan keanekaragaman hayati yang ada di dalam sungai seperti ikan dan tumbuh-tumbuhan.
Fenomena yang ada di buah batu ini lebih di sebabkan oleh pencemaran air sungai yang disebabkan banyaknya sampah keluarga (domestik) yang dibuang ke sungai. Selain itu, keberadaan industri kecil yang belum memiliki instalasi pengelolaan air limbah (IPAL), banyak yang membuang limbahnya ke sungai. keberadaan sungai yang selama ini menjadi daya dukung penyerapan air tanah kini sudah banyak beralih fungsi. Alur-alur sungai kini banyak menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah domestik.

’’Bahasan ini mendukung mata pelajaran siswa SMA kelas III (duabelas), pada pembahasan Dampak Permukiman Terhadap Kualitas Lingkungan’’.


Perkebunan Kelapa Sawit ( Riau,2008 )
Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil dan apabila masak, berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandungi minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang.
Kelapa sawit yang berkembang biak dengan biji, tumbuh di daerah tropika, pada ketinggian 0 - 500 meter dpl. Kelapa sawit tumbuh di tanah yang subur dan terbuka, dengan kelembapannya yang tinggi. Kelembapannya ditentukan oleh curah hujan yang tinggi, sekitar 2,000-2,500 mm pertahun.
Kelapa sawit terdiri daripada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersil penghasil minyak kelapa sawit. Kelapa sawit afrika, Elaeis guineensis, berasal dari Afrika barat di antara Angola dan Gambia, manakala kelapa sawit amerika, Elaeis oleifera, berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Pokok yang matang mempunyai satu batang pokok yang tunggal dan tumbuh ± 20 meter tingginya. Daunnya merupakan daun majemuk yang tersusun lurus pada kedua belah tulang daun utama, mencapai 3 hingga 5 meter panjangnya. Pokok yang muda menghasilkan lebih kurang 30 daun setiap tahun, dengan pokok yang matang dalam kutun waktu 10 tahun menghasilkan lebih kurang 20 daun. Bunganya berbentuk rumpun yang padat. Bunganya kecil, dengan tiga sepal dan tiga kelopak. Buahnya membutuhkan waktu 5 hingga 6 bulan untuk masak dari masa berbunganya. Ia terdiri dari lapisan luar yang berisi dan berminyak (perikarp), dengan biji tunggal yang juga kaya dengan minyak. Berbanding dengan kelapa, kelapa sawit tidak menghasilkan tunas susur. Pembiakannya adalah melalui penyemaian biji-biji.

’’Bahasan ini mendukung mata pelajaran siswa SMA kelas II (sebelas), pada pembahasan Persebaran Sumber Daya Alam. Spesifikasi pada Persebaran sumber daya alam yang dapat di perbaharui ( perkebunan)’’.


Mangrove ( dok.kkl.cilacap.2008)
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob.
Hutan mangrove juga merupakan habitat bagi beberapa satwa liar yang diantaranya terancam punah, seperti harimau sumatera (Panthera tigris sumatranensis), bekantan (Nasalis larvatus), wilwo (Mycteria cinerea), bubut hitam (Centropus nigrorufus), dan bangau tongtong (Leptoptilus javanicus, dan tempat persinggahan bagi burung-burung migran.
Beberapa jenis mangrove yang terkenal :
- Bakau (Rhizopora spp)
- Api-api (Avicennia spp)
- Pedada ( Sonneratia spp)
- Tanjang ( Bruguiera spp)





Peran dan manfaat hutan mangrove :
Ø Pelindung alami yang paling kuat dan praktis untuk menahan erosi pantai
Ø Menyediakan berbagai hasil kehutanan seperti kayu bakar, alkohol, gula, bahan penyamak kulit, bahan atap, baha.n perahu, dll
Ø Mempunyai potensi wisata
Ø Sebagai tempat hidup dan berkembang biak ikan, udang, burung, monyet, buaya dan satwa liar lainnya yang diantaranya endemik.

Jika hutan mangrove hilang :
Ø Abrasi pantai
Ø Dapat mengakibatkan intrusi air laut lebih jauh ke daratan
Ø Dapat mengakibatkan banjir
Ø Perikanan laut menurun
Ø Sumber mata pencaharian penduduk setempat berkurang

’’Bahasan ini mendukung mata pelajaran siswa SMA kelas X (sepuluh), pada pembahasan Lingkungan Hidup. Spesifikasi pada pembahasan Konservasi Lingkungan’’.

No comments:

Post a Comment