Sunday, January 17, 2010

Iberham Jadi Korban Kelangkaan Minyak Tanah

Medan, 11/1 (antarasumut.com) - Gara-gara minyak tanah langka dan Mahal, Iberham (62) warga Jalan Utama Medan nekat mencampur bensin dan solar untuk bahan bakar kompor untuk masak.

Formula yang diperolehnya informasi yang beredar dari mulut ke mulut tetangga itu mengakibatkan kompornya justru meledak saat disulut dan api menyambar kaki kiri Iberham sehingga terluka cukup parah.

“Gara-garanya karena mengisi kompor dengan campuran minyak solar dan bensin untuk memasak,” katanya kepada antarasumut.com di kediamannya, Minggu malam.

Alasan dia menggunakan bahan bakar campuran tersebut karena harga minyak tanah tergolong mahal. “Harga minyak tanah sangat mahal sekitar Rp. 7.000 sampai Rp. 8.000 per liter, mana sanggup saya membeli,” katanya.

Pria yang keseharian berjualan nasi dan lontong tersebut mengaku, informasi menggunakan bahan bakar solar dan bensin diperolehnya dari warga sekitar dan sudah berulang menggunakan bahan bakar itu untuk memasak.

“Di daerah kami ini, sebagian warga telah menggunakan solar dan bensin untuk memasak, alasannya sama karena tidak sanggup beli minyak tanah,” ucapnya.

Peristiwa naas yang dialami Iberham terjadi pada sabtu malam, saat ia hendak memasak nasi untuk dagangannya.

Pada kesempatan yang sama, anggota DPD RI Parlindungan Purba, mengatakan, sangat menyesalkan kesiapan pemerintah dan Pertamina di dalam hal kebijakan konversi minyak tanah ke gas.

“Masyarakat ternyata lebih memilih untuk menggunakan minyak solar dan bensin dibanding menggunakan minyak tanah, karena harga yang mahal. Selain itu masyarakat juga kesulitan untuk mendapatkan gas,”katanya.

Ia menilai, sosialisasi menggunakan gas yang dilakukan Pertamina dianggap tidak maksimal. “Pertamina tidak siap untuk melaksanakan konversi minyak tanah ke gas, ke depan kami akan menyurati Pertamina dalam masalah ini ,” katanya. (I01MOS/R02MOS)

No comments:

Post a Comment