Tuesday, December 14, 2010

Rawa di Aceh Tamiang Mengalami Pendangkalan dan Rusak

30 September 2010

Menurut data yang ada, Rawa di Aceh Tamiang mencapai 2.000 hektar yang tersebar pada 8 kecamatan. Tapi kondisinya saat ini sangat memprihatinkan, pasca banjir banding 2006 yang menerjang seluruh Aceh Tamiang, rawa-rawa ini menjadi semakin dangkal tertimbun lumpur dan semakin rusak akibat dibuka dan dijadikan ladang atau tempat bercocok tanam oleh masyarakat setempat.

Ketua Bidang Litbang DPD Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (IPKINDO) Sayed Mahdi, SP mengatakan, kondisi rawa-rawa yang ada di Aceh Tamiang saat ini 85% kondisinya sudah rusak dan telah beralih fungsinya, dari fungsi sebenarnya sebagai daerah resapan air dan tempat berkembang biaknya flora dan fauna khas rawa telah menjadi ladang dan tempat bercocok tanam palawija, bahkan sebagian ada yang ditanami tanaman keras kelapa sawit.

Padahal tanaman kelapa sawit ini merupakan tanaman perkebunan yang sangat tidak ramah lingkungan, karena selain tidak dapat menyimpan air juga akan menyedot air dalam jumlah besar untuk pertumbuhannya.

Peran dan manfaat hutan rawa adalah sangat besar, rawa merupakan sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya kering; mencegah terjadinya banjir; mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai, sebagai sumber energi, dan sumber makanan nabati maupun hewani.

Apabila rawa hilang dan tergantikan oleh perumahan penduduk serta pembangunan fasilitas-fasilitas umum, maka akan menimbulkan kerugian bagi manusia itu sendiri, antara lain : akan dapat mengakibatkan kekeringan, dapat mengakibatkan intrusi air laut lebih jauh ke daratan, dapat mengakibatkan banjir, hilangnya keanekaragaman hayati flora dan fauna di dalamnya, dan sumber mata pencaharian penduduk setempat berkurang.

Rawa merupakan sebutan untuk semua daerah yang tergenang air, yang penggenangannya dapat bersifat musiman ataupun permanen dan ditumbuhi oleh tumbuhan (vegetasi). Hutan rawa memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya, baik jenis flora maupun faunanya.

Rawa di Kabupaten Aceh Tamiang merupakan potensi dan mengandung manfaat yang luar biasa. Dari rawa ini kita dapat belajar banyak tentang berbagai jenis tumbuhan air, satwa unggas, reptil dan lain-lain. Dari itu sudah sepantasnya rawa di Aceh Tamiang dipertahankan, dilindungi dan semenjak dini dijadikan cagar alam.

Selain itu, masyarakat yang hidup disekitar wilayah rawa hendaknya lebih memahami lagi tentang pentingnya menjaga lingkungan, salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan adalah dengan tidak merusak hutan rawa, menanami daerah rawa dengan tanaman yang tidak ramah lingkungan, dan membuang sampah ke dalam hutan rawa. (***)

No comments:

Post a Comment