Thursday, December 2, 2010

Pembongkaran 53 Hektar Sawit di TNTN Telan Biaya Rp 300 Juta

Rabu, 1 Desember 2010

PANGKALANKERINCI-Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo (BTNTN) Hayani Suprahman mengaku, operasi gabungan penindakan penyerobotan lahan, TNTN yang digelar selama dua hari kemarin menelan anggaran Rp 300 ratusan juta. Ironisnya, dari target 200 hektar yang ditindak hanya 53 hektar yang ditumbangkan. Penindakkan ini dinilai beberapa kalangan hanya operasi untuk menakut-nakuti warga.

"Iya operasi yang digelar dua hari beberapa waktu lalu, menelan anggaran Rp 300 ratusan juta. Dari 200 hektar yang ditargetkan, baru berhasil kurang lebih 53 hektaranlah," terang Hayani ketika riauterkini menghubunginya lewat telepon genggamnya, Rabu (1/12/12).

Menurut pengakuannya, anggaran sebanyak itu, ditanggung oleh sebuah kegiatan, kedinasan BTNTN bersumber dari Dirjen kehutanan pusat. Alasan tidak tercapainya taget penindakan, 200 hektar hal tersebut disebabkan oleh mepetnya waktu dan alasan dana operasional.

Hayani yang baru saja pulang dari Jakarta, menyebutkan, taget pembebasan TNTN dari pihak penyerobot pada tahun 2012 mendatang harus bersih. "Kita menargetkan akhir 2012 mendatang, 28 ribu lahan yang dikuasai oleh oknum perseorangan, harus sudah bebas, dan itu juga merupakan instruksi dari Dirjen," kata Hayani menambahkan lagi.s

Ditempat terpisah KTU, BTNTN Edison Nahampun, mengatakan, bahwa, usai dilakukan penindakan yakni berupa penumbangan terhada kebun sawit di Bagan Limau bakal dihijauklan kembali, yakni dengan penanaman, yang bisa berbuah atau MPTS. "Kebun-kebun sawit yang sudah ditindak bakal kita hijaukan kembali yakni dengan ditanam kembali kayu-kayu bisa berbuah, yang bisa dimafaatkan, oleh hewan sekitarnya," paparnya menjelaskan.

Ketika disinggung kapan, dilakukan, penanaman kembali, ia menyebutkan dianggarkan terlebih dulu ke Dirjen Kehutanan. "Terlebih dulu kita menganggarkan kepada Dirjen Kehutanan, tahun 2011 mendatanglah," tambahnya.

Ia menambahkan kenapa di Bagan Limau terlebih dulu yang harus ditindak tidak ditempat yang lain. "Itu sudah melalui pertimbangan dan melalui pendataan dari intelijen BTNTN," ucapnya.***

No comments:

Post a Comment