Monday, January 18, 2010

Kisah Sial Anggota Komplotan Pembobol Rumah Mobil Hantam Tembok, 2 Kawan Lari






Senin, 18 Januari 2010
Muhammad mempraktekkan penggantian Nopol Mobil yang dirental itu.
Berakhir sudah perjalanan aksi kejahatan Muhammad Rizky (35), kemarin (17/1) dinihari. Hampir setahun belakangan, warga Jl. Bajak IV Gg Swadaya, Kel.Harjo Sari II, Kec.Medan Amplas ini bergabung jadi komplotan pembobol rumah. Tapi apa lacur, kisah sial mengantarnya ke penjara.

Pada Kamis (14/1), Bow Weng Tjiong (56), warga Jl.Punak, Petisah, mengadu ke Mapolsek Medan Baru. Rumahnya dibobol maling. Belakangan, aksi itu ternyata dilakoni Rizky bersama 2 temannya yakni Acun dan Acin. Sebelum beraksi, Rizky Cs menyewa sebuah mobil Kijang Kapsul Biru metalik BK 1750 XY, dari kenalan di Bandara Polonia Medan seharga Rp 250 ribu/hari.

Setelah menyewa mobil rentalan, ketiga sohib ini pun menyusun rencanaya di Komplek Asia Mega Mas sembari minum miras. Untuk menghilangkan jejak, plat mobil diganti menjadi BK 1818 FG. Merasa sudah siap, mereka lalu bergerak memutari Jl.Punak.

Beberapa saat memutari jalanan itu, Rizky menghentikan mobil yang dikendarainya di depan rumah Bow Weng. Sembari mematikan mesin, mereka lalu mengintai selama 15 menit. Yakin sityuasi aman, Acun dan Acin bergerak sedangkan Rizky menunggu di mobil.

Acun dan Acin masuk usai memotong gembok rumah. Keduanya lalu mencongkel pintu utama dengan linggis. Yakin pemilik rumah tidur, kedua pria tionghoa itu menggasak sejumlah perhiasan. Diantaranya 2 gelang emas yang diambil dari lemari, tas koper merk Polo, 1 unit batu cincin warna biru muda, uang Rp 2 juta.

Nahasnya, Bow Weng tiba-tiba bangun karena mau ke kamar mandi. Acun dan Acin yang mengenakan sebo, sembunyi di balik sofa. Takut diketahui, keduanya kabur lewat pintu depan yang sebelumnya telah dibongkar. Sialnya, sebelum masuk ke mobil, Bow Weng sempat melihat dan berusaha mengejar namun keburu kabur. Beruntung dia sempat melihat warna, jenis dan plat mobil.

Berdasarkan itulah polisi mengungkap pencurian itu. Sabtu (16/1) malam, polisi yang melintasi seputaran Jl.Gatsu, melihat mobil yang dicari itu melintas. Saat didekati, Rizky memacu laju kendaraan sekencangnya. Kejar-kejaran pun terjadi. Nahasnya, mobil yang dikemudikan Rizky berhenti saat memepet tembok.

Sial buat Rizky. Saat polisi tiba, Acun dan Acin telah meninggalkannya sendirian. Bersama barang bukti mobilnya yang sudah lecet dipintu sebelah kanan, polisi pun langsung memboyongnya. Setelah melakukan pemeriksaan di dalam mobil, polisi menemukan gunting besar yang dilakukan memotong besi, obeng, linggi.

Kepada POSMETRO MEDAN, pria yang sebelumnya bekerja di bagian logistik Uniland Plaza itu mengaku, sudah lebih 6 kali melakukan pencurian di rumah warga. Dan setiap melakukan aksinya mereka selalu bertiga. Pria bertato wajah perempuan di lengan kiri itu mengaku, kedua gelang yang diambil itu belum sempat dijualnya, dan uang sebesar Rp 2 juta itu sudah mereka bagi untuk uang puding dan sisanya untuk biaya rental mobil, yang sempat dipinjam selama 3 hari itu.

Pria yang mengaku sudah cerai dengan istrinya selama dua tahun itu mengaku, gelang emas yang diruri itu disimpanya dirumahnya sebelum dijual. “Rencana akan dikumpulkan, biar langsung banyak pembagian bang. Kami baru 2 bulan yang lewat menjual barang-barang yang kami curi, totalnya 4 juta. Hasilnya ke Super kami tiga bang,” ujar Rizky.

Masih kata pria yang pernah ditangkap Polsek Patumbak pada 2000 karena kasus membobol sebuah bengkel di kawasan Amplas itu, dirinya mengenal kedua TSK yang berhasil lari itu di tempat hiburan malam pada April 2009 lalu. Sejak itulah mereka kerap membobol rumah di berbagai wilayah di Medan.

Namun saat ditanya, apakah mereka juga yang mencoba melakukan pencurian di rumah Brigjen (Purn) Ali Imran Siregar di Perumahan Tasbi II, pada bulan Desember 2009 lalu, pria beranak dua itu mengaku bukan kelompoknya yang beraksi. “Kami gak pernah beraksi di Tasbi Bang, kalau yang di sana gak tau aku,” ujarnya lagi kepada POSMETRO MEDAN.

Terpisah, Kapolsek Medan Baru, AKP M.Adenan AS, SIk, didampingi Kanit Reskrimnya Iptu, F. Rozi mengatakan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap kedua pria tionghoa yang berhasil kabur dari kejaran petugas itu. “Kita akan kembangkan lagi, anggota sudah kita suruh melacak keberadaan kedua TSK itu,” ujar M Adenan kepada POSMETRO MEDAN (fitra)

No comments:

Post a Comment