Friday, January 8, 2010

Pemilik Bebas, 9 Kilang Kayu di Bengkalis Disegel Polisi

Jum’at, 8 Januari 2010
Polisi menyegel 9 kilang kayu atau sawmil yang diduga menjadi penampung hasil pembalakkan liar. Sayangnya tak seorang pun pemilik yang dimintai pertanggung-jawaban. Mereka masih bebas.

Riauterkini-BENGKALIS- Kepolisian Sektor Bengkalis tidak tanggung-tanggung, dalam memberantas ilegal loging di wilayah Bengkalis setidaknya Kamis (7/1/2010), 9 lokasi pengolahan kayu balak atau sawmil yang terletak di Desa Ketam Putih Kecamatan Bengkalis disegel menggunakan Garis Polisi atau Police Line.

Operasi ilegal loging terdiri dari 15 Personil Polsek Bengkalis dipimpin Kapolsek Bengkalis AKP. Burhanudin M ini, berhasil menyita sekitar 4 tan papan dan broti, 25 tual kayu balak jenis campuran Meranti dan Bintangor dan 1 unit mesin dompeng. Namun sayangnya operasi ini, Polisi belum berhasil menangkap para pemilik 9 sowmil ini karena sudah ditinggal dan melarikan diri.

Kapolsek Bengkalis Kapolres Bengkalis melalui Kapolsek Bengkalis AKP Burhanudin. M mengatakan pemilik 9 lokasi ini sudah dikantongi Kepolisian untuk dilakukan penyeledikan lebih lanjut. Adapun 9 lokasi yang ditemukan antara lain 3 lokasi berada di Sungai Lalang Desa Ketam Putih, 2 lokasi di Sungai Batang Desa Ketam Putih, 2 lokasi di Sungai Menggalau Desa Ketam Putih dan 2 di Ketam Putih Desa Ketam Putih. Kesembilan lokasi tersebut langsung disegel dengan menggunakan Garis Polisi atau Police Line.

“Kemarin, 9 lokasi sawmil yang beraktifitas ilegal loging di Desa Ketam Putih sudah kita segel, kemudian kita juga sudah kantongi nama-nama pemiliknya untuk diselidiki.” Katanya kepada Riauterkini Jum’at (8/1/2010) di Bengkalis.

Menurut Burhanudin, kayu-kayu bulat yang berada di sawmil tersebut berasal dari Pulau Padang Kecamatan Merbau Meranti selanjutnya diseberangkan ke Desa Ketam Putih Bengkalis untuk diolah. “Kayu balak tersebut berasal dari Pulau Padang Merbau, masih dalam keadaan bulat ditarik ke Desa Ketam Putih dan selanjutnya diolah menjadi papan atau broti,” ungkapn

No comments:

Post a Comment