Monday, January 18, 2010

Tengkorak Berselendang Hebohkan Buruh Tani.


Senin, 18 Januari 2010

Tengkorak yang ditemukan di Tiga Binanga.



TIGA BINANGA-Sesosok mayat tinggal tengkorak berjenis kelamin wanita menggemparkan warga Tiga Binanga, Kecamatan Tiga Binanga, Karo Sabtu (16/1). Tengkorak yang diyakini korban pembunuhan itu ditemukan bersama sejumlah benda seperti selendang wanita Karo, sendal jepit, kain sarung, uang Rp 102 ribu dan botol Gramaxone.

Mayat tinggal tengkorak itu ditemukan di Jl Perbesi-Tiga Binanga, Kecamatan Tiga Binanga, Karo. Kata Kapolsek Tiga Binanga, AKP Kandar, dua buruh tani, Surip dan Yani pertama kali menemukan tengkorak tersebut, saat memanen jagung di areal perladangan milik majikannya.

Karena takut, Surip dan Yani menjerit hingga mengundang perhatian sesama buruh tani yang berhamburan ke arah mereka. Suasana pun heboh setelah sejumlah buruh tani melihat tengkorak manusia.

Tak mau terus berdebat atas temuan tengkorak itu, pemilik ladang, Natanael Sembiring (26) warga Jalan Pasar I Tigabinanga pun mengambil langkah cepat dengan menghubungi Mapolsek Tiga Binanga yang kemudian turun ke TKP.

Di sana petugas di bawah kendali Kapolsek Tiga Binanga, AKP Kandar melakukan sterililasi dan olah TKP atas penemuan tengkorak dan tulang belulang manusia yang terpisah-pisah itu. Selain barang bukti utama, polisi juga menemukan selendang khas wanita Karo, sendal jepit wanita, kain sarung, uang Rp102 ribu yang diikat di ujung selendang serta satu botol Gramaxone yang tidak jauh dari posisi tengkorak tersebut.

Usai melakukan olah tempat kejadian perkara, hari itu juga petugas memboyong tulang-belulang dan tengkorak itu ke RSU Kabanjahe guna diperiksa secara detail. Sesuai pemaparan dokter Novanta kepada wartawan, diperkirakan tengkorak tersebut adalah wanita berusia antara 40-50 tahun.

Alasan itu mengemuka karena barang bukti lain di TKP dan kondisi gigi korban yang nampak bekas karat sisa sirih, serta adanya rambut halus panjang yang masih lengket di kepala korban. Begitupun, identitas korban masih terus diselidiki.

No comments:

Post a Comment