Tuesday, January 19, 2010

HUTAN BAKAU TERUS DIRUSAK, AIR ASIN MENYUSUP KE ARAH MEDAN

Air laut mulai menyusup di dalam tanah ke arah Kota Medan. Air asin ini telah mencapai daratan sejauh 14 kilometer dari bibir pantai Belawan. Kondisi serupa juga terjadi di seluruh garis pantai Timur Sumut.

“Sepanjang 14 kilometer garis pantai Timur Provinsi Sumut sudah disusupi (intrusi) air laut. Intrusi itu dapat dideteksi hingga kedalaman 20 meter di bawah permukaan tanah,” kata Kepala Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Sumut Prof Syamsul Arifin yang dihubungi Batak Pos, Kamis (28/5)
Menurut dia, intrusi itu akibat rusaknya hutan bakau (mangrove). Karena, dari 85.177,54 hektare (ha) hutan bakau di Sumut, sekitar 60-70 persen atau setara 61.420,6 ha dalam kondisi rusak. Sedangkan yang berkondisi baik hanya seluas 23.756,94 ha saja.

Kerusakan hutan bakau itu terdapat di Kabupaten Nias, Nias Selatan, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Labuhanbatu, Asahan, Deli Serdang (sebagian kawasan Belawan), dan Langkat. Kerusakan akibat perambahan, dan bencana alam seperti gelombang tsunami beberapa waktu lalu.

Intrusi air laut juga oleh dampak negatif industri. Seperti pada 2005 lalu, akibat meledaknya pipa penyalur gas milik Pertamina Daerah Operasi Hulu (DOH) Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) area Pangkalan Susu di Kwala Sedepan, Kecamatan Besitang, seluas 1.600 meter persegi hutan bakau di sana turut musnah terbakar.

Dijelaskan, angka kerusakan yang mencapai 70 persen itu, berdampak pada berkurangnya fungsi fisik, ekologis, dan ekonomis hutan bakau Sumut. Antara lain, untuk daur ulang unsur nitrogen, sulfur dan lainnya, serta untuk sumber plasma nutfah, dan untuk tujuan ekowisata. zul

No comments:

Post a Comment