Monday, October 12, 2009

Pemeriksaan Korupsi Dinas JJ Sumut Secepatnya Dituntaskan

Pemeriksaan Korupsi Dinas JJ Sumut Secepatnya Dituntaskan
Medan, MSI- Kejati Sumut diminta secepatnya menuntaskan pemeriksaan dugaan korupsi beberapa proyek di lingkungan Dinas Jalan dan jembatan (JJ) Sumut pada tahun 2006 yang merugikan negara miliaran rupiah.
Desakan itu disampaikan puluhan massa dari Gerakan Mahasiswa Lawan Korupsi (GMLK) Sumut ketika berunjukrasa di Kejati Sumut di Medan, Kamis.
Koordinator aksi GMLK Sumut, Rahmat Hidayat dalam orasinya mengatakan, banyak proyek di lingkungan Dinas JJ Sumut yang diduga penuh praktik dugaan korupsi dan mark-up karena pengerjaannya tidak sesuai kontrak.
Ia mencontohkan proyek jalan hotmix, pengaspalan dan pemeliharaan jalan berkala tahun 2006 di Sumut dengan anggaran sekitar Rp5,5 miliar yang dipecah menjadi beberapa proyek.
Berdasarkan hasil audit BPK Cabang Medan, diduga terjadi pengerjaan proyek yang tidak sesuai aturan dalam pembangunan yang berasal dari APBD Sumut tahun 2006 tersebut.
Akibatnya, banyak pengerjaan proyek yang tidak sempurna dan ruas jalan yang diperbaiki itu rusak kembali, katanya.
Rahmat juga menyebutkan terjadinya dugaan korupsi di lingkungan Dinas JJ Sumut pada pengadaan alat-alat berat dalam APBD 2006 sebesar Rp7,763 miliar.
Diperkirakan, perbelanjaan dana tersebut hanya direalisasikan sebesar Rp7,1 miliar atau hanya sekitar 91 persen dari total anggaran.
Dana sebesar Rp7,1 miliar itu dimanfaatkan untuk pembelian tiga unit excavator on track dengan harga satuan Rp792 juta per unit, pembelian tiga wheel loader dengan harga Rp1 miliar per unit dan enam unit dump truck seharga Rp180 juta per unit.
Setelah ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) sebesar 10 persen, dana yang terpakai hanya sekitar Rp7,1 miliar sedangkan sisanya tidak diketahui penggunaannya.
Selain itu, pihaknya juga menduga terjadi dugaan korupsi dalam pembelian alat berat tersebut karena tidak lengkap seperti adanya tabung pemadam kebakaran sebagaimana berita acara.
Kejati Sumut dinilai sangat lamban menangani kasus dugaan korupsi tersebut. “Pantas saja banyak masyarakat lebih sering melaporkan dugaan korupsi ke KPK ,” katanya.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumut, Edi Irsan Kurniawan Tarigan, SH, yang menerima pengunjukrasa, mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Penyelidikan terhadap kasus itu masih dilakukan tim intelijen Kejati Sumut. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ditingkatkan ke tahap penyidikan,” katanya.(INT)

No comments:

Post a Comment