Saturday, February 13, 2010

2010, PNPM MANDIRI KEMENTERIAN PU SASAR 17.420 DESA

Jumat, 12 Februari 2010


Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kementerian Pekerjaan Umum yang dinakhodai oleh Ditjen Cipta Karya menyasar 17.420 desa pada tahun ini. Program ini terdiri dari Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) di 8.200 desa, Program Pembangunan Infrastruktur Perkotaan (PPIP) di 3.900 desa, Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di 4.000 desa dan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di 1320 desa.

Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Budi Yuwono mengatakan, pada pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II ini perhatian pemerintah sangat besar terhadap program-program pemberdayaan. Kedepannya program –program seperti ini akan terus ditingkatkan tiap tahunnya. Disamping itu, anggaran untuk program ini juga cukup besar.

“Beberapa waktu lalu, Wakil Presiden Budiono baru saja menyerahkan bantuan langsung sebesar Rp 1,2 triliun untuk program pemberdayaan. Di Ditjen Cipta Karya sendiri pada tahun 2010 sebanyak 40 persen dari total anggaran yang ada atau sekitar Rp 4 triliun dialokasikan untuk program pemberdayaan. Sorotan pemerintah maupun publik terhadap program ini cukup besar , sehingga harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” katanya disela-sela acara Konsolidasi RIS PNPM di Jakarta, (9/2).

Budi Yuwono kembali menekankan, inti dari program pemberdaayaan adalah untuk memberdayakan masyarakat agar aktif. Masyarakat bukan lagi menjadi obyek tetapi subyek dalam pembangunan. Semua dana diserahkan dan dikelola oleh masyarakat.

Ia juga mencontohkan tentang program serupa yang ada di negara tetangga Thailand. Menurutnya, di Thailand dana yang dikelola tidak hanya oleh masyarakat tapi juga dikelola bersama oleh pihak swasta.

“Auditor pun berasal dari auditor profesional, sehingga prosesnya berjalan transparan dan akuntabel. Konsep mereka sudah lebih maju daripada kita,” tambahnya.

Direktur Bina Program Ditjen Cipta Karya Danny Sutjiono mengatakan, perbedaan program pemberdayaan tahun 2010 ini dengan tahun lalu adalah setiap desa sasaran harus membuat Program Jangka Menengah (PJM).

“PJM penting, karena program tidak hanya berjalan satu tahun tapi paling tidak tiga tahun. Untuk itu setiap desa sasaran harus menyusun PJM agar program yang berjalan berkelanjutan, tidak berhenti di jalan. Sementara untuk penanggung jawab struktural serta fasilitatornya masih sama dengan tahun sebelumnya,” katanya.(dvt)

No comments:

Post a Comment