Tuesday, February 2, 2010

Tawuran, 18 Mahasiswa dan 1 Alumni Unib Diamankan

Akibat kejadian ini, kaca jendela gedung GB III pecah dan kaca mobil Kijang Grand warna merah milik dosen Unib FKIP Abas pecah. Selain itu mahasiswa Pertanian, Aan (19) terpaksa dilarikan ke RS Bhayangkara Jitra karena tak sadarkan diri akibat kena lemparan batu.

Sedangkan dosen FKIP Bayu dikeroyok oleh mahasiwa Pertanian. Namun dia tak dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, bentrokan itu berawal dari pertandingan sepakbola Dekan Pertanian Cup antara jurusan Argoteknologi Pertanian melawan Penjaskes FKIP pagi harinya. Pertandingan itu sendiri berlangsung ricuh.

Pemain kedua kesebelasan terlibat adu jotos.
Karena kericuhan itu, panitia mendiskualifikasi tim Penjaskes dan Argoteknologi. Mahasiswa Penjaskes tak menerima keputusan itu. Apalagi ketika pertandingan dihentikan, tim Penjaskes unggul.

Tak terima dengan keputusan panitia itu, mahasiwa Penjaskes dengan membawa kayu dan batu menyerang mahasiwa Agroteknologi.Mendapat serangan itu, mahasiswa Agroteknologi memberitahu anak-anak Pertanian lainnya. Dengan jumlah yang lebih besar, anak-anak Pertanian membalas serangan anak-anak Penjaskes.

Tak hanya anak-anak Penjaskes yang tengah berkumpul di pelataran parkir Perpustakaan Unib menjadi sasaran kemarahan mereka, bahkan dosen FKIP pun dikeroyok. Hal ini membuat suasana saat itu mencekam.

Tapi untunglah mengetahui ada keributan, pihak Unib langsung berkoordinasi dengan pihak Polsek Muara Bangkahulu dan Polres Bengkulu. Setelah pihak kepolisian di bawah komando Kapolres Bengkulu AKBP Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi datang, keributan berhasil diantisipasi.

Di sisi lain, terkait tawuran itu, polisi mengamankan 18 mahasiwa dan 1 alumni.Sejauh ini kasus tersebut tengah dalam penyelidikan.18 mahasiswa dan 1 alumni telah diamankan. Mereka akan dilepas setelah dimintai keterangan, ungkap Kapolres Bengkulu AKBP Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi yang langsung turun ke TKP

Damai

Sementara itu, paca kejadian, pihak FKIP dan Pertanian sepakat untuk damai. Pembantu Rektor (PR) IV Unib Hutapia SE ME menjadi mediator perdamaian antara kedua belah pihak.

Dalam pertemuan yang digelar di Rektorat Unib itu, perwakilan mahasiwa Fakultas Pertanian terdiri dari Nanang Utami, Thomas Restu Utami, Dwi Yudianto, Putra Karyadi, Benny Pratama dan Bastian Hardibawa serta perwakilan mahasiswa Penjaskes FKIP Nicho Anggriawan, AL Fajar, Alhadi, Wiwin Hartono, KG Ray Juniansyah dan Rinto Harahap disaksikan Pembantu Dekan III FKIP Drs Syafrizal S MA dan Pembantu Dekan III Pertanian Ir Edi Soetrisno MSc serta saksi dari pihak kepolisian Ipda Arry P SH menandatangani surat perdamaian. Isinya?

Ada 4 poin isi perjanjian itu. Yaitu menyatakan penyesalan dan meminta maaf kepada pihak Unib secara lisan dan tertulis yang disaksikan oleh PR III dan Pembantu Dekan III, mewakili pihak bertikai untuk segera menyelesaikan dan atau tidak melanjutkan kesalahpahaman yang telah terjadi, mewakili pihak bertikai tak akan mengulang peristiwa serupa apabila kejadian serupa terulang siap menanggung resiko sesuai SK Rektor Nomor:2844/J30/HK/2008 tentang etika dan disiplin mahasiswa unib serta bersedia diproses sesuai hukum berlaku. (cw4/cw1)

No comments:

Post a Comment