Tuesday, February 9, 2010

Giliran SD 46 Semerap Disegel Warga Kepsek Musalmi Dituding Korupsi






Selasa, 09 Februari 2010

[DEMONSTRASI: SDN 46/III Koto Patah Semerap, Kec Keliling Danau, disegel warga yang menunut mundur Kepsek, Musalmi, dan diproses secara hukum.]

DEMONSTRASI: SDN 46/III Koto Patah Semerap, Kec Keliling Danau, disegel warga yang menunut mundur Kepsek, Musalmi, dan diproses secara hukum.
SUNGAIPENUH - Aksi penyegelan terhadap sekolah masih saja berlangsung di Kab Kerinci. Belum tuntas persoalan yang menghantui SD 152 Koto Iman, Kec Danau Kerinci, kini giliran SD 46/III Koto Patah, Semerap, Kec Keliling Danau, disegel dan diduduki wali murid dan warga.

Persoalannya tak jauh berbeda, warga dan wali murid menuding Kepala SD itu, Musalmi, telah korupsi dana BOS sejak menjabat sebagai Kepsek 2007 lalu. Aksi protes warga dan wali murid itu juga dituangkan dengan tulisan pada poster-poster dari kertas karton.

Ratusan warga dan wali murid sejak pukul 07.00 WIB, Senin (8/2) kemarin, berduyun-duyun mendatangi SD yang terletak di pinggir jalan raya depan balai Desa Semerap itu. Dengan menggunakan toa, warga membeberkan beberapa kesalahan yang dilakukan Kepsek Musalmi.

Mulai dari dana BOS, dana sharing BOS, perlengkapan olahraga, buku pelajaran, dan lainnya yang tak direalisasikan Kepsek. “Masa buku pelajaran hanya diberikan satu buah untuk 5 murid, sementara tiap tahun sekolah mendapat dana BOS. Belum lagi keperluan olahraga dan lainnya, juga tak tersedia di sekolah,” terang ibu-ibu yang ikut demonstrasi itu.

Tentu saja aksi demo dan penyegelan yang dilakukan warga tiga desa di Semerap, Kec Danau Kerinci, itu menjadikan tontonan tersendiri bagi pengguna jalan. Malah, arus lalu lintas Semerap - Sungaipenuh sempat macet, lantaran banyaknya warga yang berkumpul di depan sekolah itu.

Korlap aksi demo itu, Ario, mengatakan penyegelan sekolah itu sebenarnya adalah puncak dari kekesalan warga. Sebab, beberapa waktu lalu persoalan itu sudah disampaikan ke Kepsek. Bahkan, saat itu sekolah sempat dliburkan lantaran tuntutan warga dan wali murid tak didindahkan Kepsek Musalmi.

“Ini puncak dari kemarahan warga. Kepsek tak pernah berkoordinsai dengan komite. Semua dana, termasuk BOS, tak jelas kemana ujung pangkalanya. Murid dipaksa belajar menggunakan satu buku untuk lima orang,” sebutnya.

Padahal, beber Ario, SD 46 Koto Patah, Semerap, dulunya terkenal sebagai sekolah inti. Tapi, sejak dipimpin Musalmi menjadi tak becus lagi. Anak-anak sering pulang saat jam sekolah. “Saya alumni SD ini juga. Tahu persis sekolah ini dulunya. SD ini cukup terkenal dan merupakan SD berprestasi, tapi sekarang hanya tinggal kenangan,” beber Ario.

Menurutnya, aksi penyegelan dan demo seperti itu akan terus dilakukan warga dan wali murid hingga ada kejelasan dari Diknas untuk memindahkan Kepsek Musalmi. Lantaran, dia dianggap sebagai pengacau di sekolah itu. “Kami bukan minta kejelasan soal Kepsek mundur saja, tapi juga dituntut dan diproses secara hukum. Sebab, dia juga kerap mengacam warga, bahwa dia tak bisa diberhentikan,” terangnya.

Demikian pula sebaliknya menurut tokoh masyarakat Semerap Syafrudin, mengatakan bahwa masyarakat sudah berupaya menahan diri namun tidak digubris oleh kepsek dan akhirnya terjadilah penyegelan seperti sekarang ini. “Banyak penyimpanan yang dilakukan oleh kepsek mulai terutama sekali soal dana Bos, sementara murid dibiarkan susah-susah,” jelasnya.

Sebelum ada tindakan pasti dari Diknas, maka warga tak akan berhenti menyegel. Sebab, warga menilai SD itu sudah jauh mundur sejak dipimpin Musalmi. “Dana sharing BOS saja tak diberikan kepada murid, belum lagi penyimpagan lain,” ungkap tokoh masyarakat Semerap, Syafrudin.

Hingga pukul 09.00 WIB kemarin, aksi penyegelan dan demonstrasi warga dan wali murid masih terus berlangsung. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Polsek Danau Kerinci dipimpin Kapolsek, Ipda Suhardi Sidin, ditambah satu truk personel Polres Kerinci dan satu truk Sat Pol PP terjun ke lokasi. Namun, tak terlihat pihak dari Diknas maupun UPTD. Guru dan Kepsek juga entah di mana.(wdo)


Kabid Dikdas Disebut Bekingi Kepsek

SUNGAIPENUH - kerumunan warga yang melakukan aksi demonstrasi, terdengar teriakan salah seorang pendemo yang menyebut Kepsek Musalmi berani berbuat lantaran dibekingi Buzarman, yang tak lain Kabid Dikdas Diknas Kerinci.

“Kepsek bisa seperti ini lantaran ada yang membekingnya yakni Pak Buzarman di Diknas,” teriaknya lantang.

Secara terpisah, Kabid Dikdas Kerinci, Buzarman, saat dikonfirmasi membantah keras tudingan itu. Dia sendiri tidak pernah bertemu dengan kepala SD 46/III Koto Patah, Semerap. “Bertemu Musalmi saja tak pernah, apalagi membekingnya,” kilah Buzarman.

Buzarman menantang warga dan wali murid membuktikannya dan dia bersedia berhadap-hadapan. Buzarman menyatakan dia orang teknis. Soal dana BOS, ada Juklak dan Juknis penggunannya. Tak bisa sembarang. Anehnya, Buzarman juga membantah adanya aksi penyegelan oleh warga. “Silakan saja buktikan. Saya orang teknis. Seperti teknis untuk BOS, memang ada pada saya,” tambah Buzarman.

Kadis Diknas, Mat Seri, menjelaskan untuk menyelesaikan persoalan itu pihaknya sudah mengutus UPTD dan pengawas binaan bertatap muka dan mencari jalan keluarnya. “Menunggu laporan dari mereka di lapangan,” ucap Mat Seri.

Sementara, Kepala SDN 46/III Koto Patah, ketika dikonfirmasikan via ponsel, menepis semua tudingan negatif terhadapnya. “Semuanya ada bukti di sekolah. Apa yang ditudingkan kepada saya sama sekali tak benar,” sanggahnya.

(wdo)

No comments:

Post a Comment