Thursday, February 4, 2010

Pengoplos Minyak Tanah Tak Tersentuh

Written by Chairul Anwar
Thursday, 04 February 2010

Kegiatan pengoplosan minyak tanah (minah) dengan solar terus berlangsung di sekitar Depo Pertamina Jalan Medan Belawan KM 19. Kenyataan ini menimbulkan kesan, aktivitas ilegal itu sengaja dibiarkan.


Pantauan Global di kawasan penampungan BBM yang banyak terdapat di sepanjang Jalan Medan Meadan Kawasan Pekan Labuhan dan Belawan Bahari, Rabu (3/2), belasan kereta sorong yang ditarik dengan sepeda motor antrean untuk mengangkut BBM keluar dari lokasi oplosan.


BBM yang masuk ke lokasi penampungan oplosan itu, sengaja diturunkan oleh sejumlah sopir mobil tangki yang baru keluar dari Depo Pertamina.


Selain mobil tangki berwarna merah pengangkut minyak tanah bersubsidi yang juga ikut "kencing" guna menurunkan sebagian muatannya, juga terdapat mobil tangki berwarna hijau pengangkut minah non subsisi.


Ada juga terdapat mobil tangki bermuatan solar dan bensin yang di bagian belakang mobil tangki tersebut tertera SPBU. Menurut sumber Global, sebelum BBM tersebut diantar ke pangkalan atau SPBU pada sopir menjual sebagian BBM.


Pembongkaran sebagian muatan isi tangki tersebut berlangsung singkat, sekira 5 hingga 7 menit. Untuk mengelabui orang yang melintas sang sopir berpura-pura mengerjakan berbagai hal. Mulai dari memeriksa ban sampai membuang air kecil. Di saat itu pula pekerja oplosan 3 hingga 4 orang bergeras membuka kran tangki dan menampung BBM dengan sejumlah kaleng.


”Penampung 'kalengan' BBM ilegal sudah menjadi pemandangan umum setiap harinya di kawasan Pekan Labuhan dan Belawan Bahari, jadi tak mungkin polisi atau Pertamina tidak tahu," sebut Sahlam (43) warga Medan Labuhan.


Menurut Saham, para pekerja penampung “kalengan” BBM itu bukan mencuri atau memaksa para sopir menurunkan sebagian isi tangki ke lokasi mereka, tetapi para pengelola opolosan tersebut membeli BBM tersebut kepada sang sopir.


Selain itu, tidak tertutup kemungkinan penggelola penampung BBM itu juga bermain order dengan oknum Pertamina, sehingga ada istilah BBM bisa dititipkan di lokasi penampungan, sebelum dikirim ke lokasi tujuan. Ironisnya, hampir setiap hari pula mobil patroli polisi singgah ke lokasi penampungan “kalengan” BBM tersebut.


Bahkan BBM masuk ke lokasi penampungan tersebut sebagian juga hasil kolusi dari oknum Pertamina yang melebihkan isi muatan tangki agar dapat dititipkan pada lokasi oplosan tersebut.


Mulai pukul 11.00 WIB sejumlah kereta sorong yang ditarik dengan sepeda motor bermunculan ke lokasi penampungan “kalengan” tersebut. Mereka datang untuk ada yang membeli bensin, solar maupun minyak tanah.


Lokasi penampungan “kalengan” BBM untuk jenis bensin terbesar terdapat di samping Okup Belawan Bahari, sedangkan untuk minyak tanah, hanya beberapa meter saja dari Depo Pertamina Jaln Medan Belawan Km 19 Pekan Labuhan.

No comments:

Post a Comment