Saturday, February 20, 2010

8 Jam Diguyur Hujan, Kota Banjir Disinyalir Akibat Drainase Sempit

JAMBI - Hujan yang mengguyur kota Jambi kemarin memang betul-betul luar biasa. Selama delapan jam sejak Subuh kemarin, hujan turun membasahi kota hingga siang harinya. Kondisi ini membuat debet Sungai Batanghari naik dan beberapa daerah di dataran rendah terendam air. Hampir seluruh sudut-sudut kota kemarin mengalami kebanjiran. Mulai dari jalan raya Jambi- Palembang di Kenali Asam bawah, hingga Kampung Legok. Kondisi ini mengusik Walikota dr Bambang Priyanto. Sehingga kemarin, dirinya meninjau kondisi daerah-daerah yang terendam. Dirinya menyebutkan, kondisi terjadi dikarenakan pengelolaan drainase kota yang kurang baik.

“ Drainase yang ada sangat sempit,sehingga mengakibatkan air meluap, dan menggenang “ katanya.

Seperti diketahui, beberapa wilayah di Kota Jambi siang kemarin tergenang,bahkan di wilayah Pal V, ada 20 rumah, kenali asam bawah 40 rumah, bagan pete 50 rumah, yang mana semua rumah tersebut tenggenang air.

Menanggapi banyaknya rumah yang terendam, Walikota Jambi menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membangun rumah di daerah yang rawan banjir. Selain itu, juga diharapkan bisa menjaga lingkungan. Sehingga tidak ada luapan air yang ada.

Sementara itu, Sahrudin, monitoring ND mengatakan bahwa pada pagi harinya, ketinggian air mencapai 13, 46. Sedangkan pada siang harinya mengalami kenaikan 13,50.

Kenaikan ketinggian ini, selain dikarenakan curah hujan yang tinggi, juga disebabkan banyaknya drainase yang berukuran kecil dan rumah masyarakat dekat dataran rendah.

“ Untuk ukuran banjir, ketinggiannya mencapai 13,80, mudah-mudahan ini tidak terjadi, “ jelasnya.

Oleh karena itu, diharapkan kepada masyarakat yang tinggal atau rumahnya berada di dataran rendah untuk dapat mengantisipasi hal ini. Sementara, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Provinsi Jambi Rafli Nur melalui Kabid Zulfikri mengakui kepada wartawan bantuan yang telah disiapkan belum bisa diberikan karena Laporan Pertanggungjawaban (LPj) yang sebelumnya belum diserahkan.

“Bantuan banjir yang sebelumnya hingga kini belum ada yang memberikan laporannya untuk dijadikan Laporan Pertanggungjawaban (LPj), bagaimana mau disalurkan bantuannya sedangkan bantuan yang lama belum ada laporannya," kata Zulfikri, kemarin.
Ia menambahkan bantuan akan disalurkan bila daerah sudah memberikan laporan terhadap hasil bantuan yang telah diberikan sebelumnya. "Dulu Pemerintah Provinsi melalui dinas sosial memberikan bantuan sebanyak 5 ton beras setiap daerah. Mungkin bantuan yang lama itu masih ada sehingga belum ada laporan kepada kita," jelasnya.
Berdasarkan laporan yang dirangkum Dinas Sonakertrans, kata Zulfikri, saat ini terdapat satu Kabupaten yang sudah dilanda banjir yakni Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun. Sedangkan kabupaten-kabupaten lain yang tergolong rawan banjir saat ini masuk tahap waspada mengingat Air Sungai Batanghari terus naik, seperti Kabupaten Batanghari. "Daerah lain airnya terus naik. Maka dari itu hal ini patut untuk diwaspadai," jelasnya lagi.
Soal kesiagaan. Menurut Zulfikri, Dinas Sosial tetap siaga, apalagi, disetiap daerah sudah ada tim siaga penanggulangan banjir. "Jadi, setiap daerah sudah ada tim siaganya," terangnya.
Banjir melanda daerah Provinsi Jambi beberapa bulan hampir menyeluruh dibeberapa daerah, terutama daerah yang terdapat aliran Sungai Batanghari. Seperti Kabupaten Bungo, Tebo, Batanghari, Sarolangun, Merangin, dan Kabupaten Muarojambi.

(cr1)

No comments:

Post a Comment