Friday, February 5, 2010

Banjir Bandang Hantam Sidempuan Ratusan Rumah Terseret Banjir Diduga Karena Penebangan Liar


Banjir Bandang Hantam Sidempuan
Ratusan Rumah Terseret Banjir
Diduga Karena Penebangan Liar

Padangsidempuan, Sumber BATAKPOS
Tiga desa di Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara dihatam banjir bandang, Rabu (3/2). Akibatnya, ribuan hektare lahan pertanian gagal panen, ratusan rumah terseret banjir. Namun, sampai sejauh ini belum ada korban jiwa.
Diduga akibat penebangan liar di hulu sungai Kalimate, tiga desa di Kecamatan Padangsidempuan Tenggara, Kota Padangsidempuan dilanda banjir bandang. Ratusan rumah terseret air, ribuan hektare lahan pertanian gagal panen, dan sebagian besar warga mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.
Banjir bandang pada Rabu (3/2) sekitar pukul 04.00 itu, membut warga ketakutan. Mereka kucar-kacir menyelamatkan harta bendanya. Namun, karena cepat dan derasnya hantaman banjir, warga tak sempat menyelamatkan harta benda mereka seluruhnya. Apalagi, selain derasnya air, kayu gelondongan berukuran besar, juga ikut mempercepat proses hanyutnya rumah warga.
Berdasarkan informasi sementara yang dihimpun BATAKPOS dari tiga desa ini, di Labuhan Rasoki, Kecamatan Padangsidempuan Tenggara tercatat ada tujuh unit rumah rusak berat, 33 rusak ringan, Dusun III korban yang mengungsi 125 KK (kepala keluarga), Dusun IV 25 KK. Sementara ternak dan lahan pertanian yang jadi korban, jumlahnya belum dapat dihitung.
Di Desa Perkebunan Pijorkoling, Kecamatan Padangsidempuan Tenggara, ada dua unit rumah rusak berat, empat unit rusak ringan, hewan ternak dan lahan pertanian belum dapat dihitung. Sedangkan di Desa Manungguang Jae, Kecamatan Padangsidempuan Tenggara, ada tiga unit rumah rusak parah, 31 unit rumah tergenang lumpur, sawah lebih kurang 15 hektare gagal panen, puluhan hewan ternak 10 ekor kambing hanyut terbawa air.
Salah seorang siswi SMP yang jadi korban banjir bandang itu, Rani (14), mengaku, saat kejadian dia sedang tertidur lelap. Namun, tiba-tiba dia mendengar suara minta tolong dan riuhnya suara sungai. Belum sempat mencari tahu, tiba-tiba dia sudah terseret banjir sekitar 20 meter dari rumahnya.
“Saya tidak tahu karena waktu itu masih tidur. Saya sadar sudah banyak air dan tiba-tiba saya sudah dibawa air. Untunglah ayah menyelamatkan aku,” jelasnya.
Walikota Padangsidempuan Zulkarnain Nasution bersama rombongan dan Ketua DPRD Padangsidempuan Azwar Syamsi Lubis langsung terjun ke lokasi. Anggota DPRD dari Fraksi PAN Syahrul Harahap dan Erwin Nasution pun tak mau ketinggalan untuk melihat langsung lokasi banjir bandang itu.
Direktur Eksekutif TOPAN-RI Sangkot Simamora dan Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Obor Monitoring Citra Indepeden (DPP-OMCI) menyebutkan bahwa dalam hal ini, pihak PTPN III wilayah Pijorkoling harus bertangung jawab. Demikian juga terhadap oknum yang tak bertangung jawab seperti dugaan pembukaan Jalan Simangggir-Simaradona yang membuat mafia hutan dapat berkeliaran secara bebas untuk melakukan ilegal loging. Sebab jalan ini berada di hulu dari sungai Kalimate. (rit)

No comments:

Post a Comment