Tuesday, February 9, 2010

PDAM Ngadat, Warga Menjerit Mandi Numpang Tetangga





Selasa, 09 Februari 2010
JAMBI - Warga kota Jambi kembali mengeluhkan pelayanan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Diantaranya, warga kelurahan Kenali Besar RT 57 Kecamatan Kotabaru Jambi. Salah satu warga di kawasan ini, yakni Yoga, mengaku sudah seminggu air di rumahnya tak mengalir. ‘’Saya sangat kesulitan sekali, malulah minta air sama tetangga,’’ ungkapnya.

Hal ini dibenarkan juga oleh Ketua RT 57, Candra Wirawan. Dia mengatakan akibat ngadatnya penyaluran air PDAM, membuat masyakat disana mengeluh dengan pelayanan PDAM.

“Kalau saya harus memilih, lebih baik mati lampu dari pada mati air. Karena air penting sekali bagi kehidupan masyarakat. Ini hampir satu minggu. Dari hari senin yang lalu sampai sekarang, penyaluran air dari PDAM mati total,” keluhnya.

Dirinya mengaku sudah berulang kali konfirmasi dengan pihak PDAM. Namun, pihak PDAM mengaku terjadi kerusakan mesin di wilayah Auduri. ‘’Orang awam seperti saya bisa langsung percaya dengan alasan seperti itu,” ungkapnya.

Sementara Ny Sugiharto, warga sekitarnya, mengatakan masyarakat disana hanya mengandalkan air sumur yang hanya beberapa unit untuk kebutuhan keluarga.

“Jadi selama ini warga disini hanya mengandalkan air sumur untuk kebutuhan air minum, mencuci dan mandi. Ini tidak akan cukup untuk kebutuhan warga yang begitu banyak,” pungkasnya.

Disisi lain, saat koran ini ingin menemui Heri Suganda AMd, Humas PDAM Tirta Mayang, untuk menanyakan persoalan tentang matinya penyaluran air bersih kerumah warga tersebut, staf yang berada ditempat mengatakan beliau sedang tidak ada di tempat. Dan saat ingin dikonfirmasi via telepon kemarin, hpnya juga tidak aktif.
Kerjasama PDAM dengan Swasta Ditanggapi Dingin

Sementara itu, terkait kerjasama antara Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang dengan pihak swasta ditanggapi dingin Walikota Jambi dr Bambang Priyanto. Walikota ketika dikonfirmasi enggan berkomentar. Dan dirinya lebih memikirkan akibat yang ditimbulkan bagi masyarakat bila kerjasama dilakukan. “Kalau masyarakat yang bakal susah untuk apa dilakukan kerjasama,” tukas Bambang, ketika ditemui usai mengunjungi RSUD Abdul Manap kemarin (8/2).

Sebelumnya sempat dikabarkan pihak PDAM pernah menyampaikan rencana kerjasama tersebut kepada Pemkot Jambi. Dan saat itu sudah dilakukan pengkajian dan menurut sumber koran ini di Pemkot Jambi, dari hasil kajian tersebut ternyata pihak Pemkot tidak menyetujuinya.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Kota Jambi Muhammad Zayadi, menyampaikan tetap mengapresiasi kerjasama tersebut, selama tidak memberatkan masyarakat. Dan harus terlebih dahulu dilakukan pengkajian oleh Pemkot.

“Kita tetap apresiasi kerjasama tersebut, namun harus ada studi kelayakan dulu, dan tidak tergopoh-gopoh melakukan kerjasama,” ungkap Zayadi.

Pemkot menurut Zayadi, bila menginginkan kerjasama dilaksanakan harus melakukan pengkajian yang mendalam dan hasil kajian tersebut tidak bisa dikesampingkan.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, aksi penolakan masyarakat terhadap kerjasama tersebut sudah mulai dilakukan, dimana kemarin (4/2) ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat mendatangi PDAM Tirta Mayang, menolak kerjasama antara PDAM dan pihak swasta.

Dimana massa merasakan kerjasama tersebut akan membebani masyarakat Kota Jambi, dan untuk itu mereka meminta kerjasama tersebut tidak dilaksanakan.(cr8/ika)

No comments:

Post a Comment